Batam  

Rumah bagi Pemuda, Pilar bagi Kota

BATAM – Aula Golden Prawn, Minggu (27/7/2025), menjadi saksi berkumpulnya ratusan kader Persatuan Pemuda Tempatan (PERPAT) dari berbagai kecamatan se-Kota Batam.

Mereka datang menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PERPAT periode 2025–2030, yang berlangsung semarak dan penuh semangat.

Agenda ini bukan sekadar prosesi seremonial rutin organisasi, tetapi mengandung pesan penting, yakni konsolidasi dan revitalisasi peran pemuda lokal dalam pembangunan daerah.

Di tengah dinamika sosial dan tantangan pembangunan yang terus berkembang di Batam, pelantikan ini menandai awal baru bagi PERPAT dalam membangun sinergi lintas sektor.

Sejumlah tokoh penting turut hadir dan memberi legitimasi atas peran strategis PERPAT. Di antaranya adalah Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam H. Amsakar Achmad, Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura, Irjen Pol (Purn) Yan Fitri Halimansyah, dan Wakil Ketua I DPRD Batam Haji Aweng Kurniawan.

BACA JUGA:  Rempang: Konflik Berdarah dan Pertaruhan Antara Proyek Ambisius dan Hak Masyarakat Lokal (bagian 1)

Kehadiran mereka bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, melainkan juga sebagai sinyal bahwa pemuda tempatan, melalui PERPAT, semakin diakui sebagai bagian integral dalam proses pembangunan daerah.

Bagi pemerintah, PERPAT tidak hanya berperan sebagai mitra sosial, tetapi juga sebagai katalisator perubahan sosial dan politik di akar rumput.

Dalam pidatonya, Amsakar Achmad menekankan, pelantikan pengurus baru PERPAT bukanlah akhir, melainkan titik tolak menuju peran yang lebih aktif dan strategis. Ia menyebut momen ini sebagai “komitmen bersama untuk melangkah lebih jauh membangun Batam.”

“PERPAT tidak hanya hadir sebagai organisasi pemuda, rumah besar pemuda tempatan, tetapi juga pilar kota. PERPAT harus kembali meneguhkan peran menjadi kekuatan sosial yang aktif menjaga harmoni dan mendorong partisipasi masyarakat,” ujar Amsakar.

BACA JUGA:  Rempang: Konflik Berdarah dan Pertaruhan Antara Proyek Ambisius dan Hak Masyarakat Lokal (bagian 2)

Ia menggarisbawahi pentingnya membangun kolaborasi antara organisasi kepemudaan dan pemerintah daerah. Menurutnya, pembangunan kota yang berkelanjutan tidak bisa bertumpu hanya pada kekuatan birokrasi, tetapi harus dibangun melalui sinergi lintas elemen masyarakat.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh sinergi. Kita butuh saling melengkapi,” tegasnya.

Amsakar juga menyampaikan rasa bangganya terhadap konsistensi PERPAT dalam berbagai kegiatan sosial. Ia berharap para pengurus baru dapat memperkuat jejaring, memperluas dampak, serta memainkan peran penting dalam pemberdayaan pemuda dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Saya mengucapkan selamat kepada pengurus yang dilantik. Semoga PERPAT semakin eksis, terus berkontribusi, dan mampu membangun sinergi dengan seluruh stakeholder demi kemajuan Kota Batam,” kata Amsakar menutup sambutannya.

BACA JUGA:  Wakil Wali Kota Batam Geram, Sidak Penimbunan Ilegal DAS di Permata Baloi

Sebagai organisasi yang lahir dari akar budaya lokal, PERPAT diharapkan mampu mempertahankan identitasnya sebagai representasi pemuda tempatan yang progresif, tanpa kehilangan nilai-nilai gotong royong dan solidaritas.

Tantangan lima tahun ke depan tidak ringan. PERPAT harus mampu menyesuaikan langkah dengan arah pembangunan kota yang semakin kompleks, termasuk menyikapi isu-isu strategis seperti pengangguran pemuda, akses terhadap pendidikan dan pelatihan, hingga keterlibatan dalam kebijakan publik.

Namun dengan struktur kepengurusan yang baru dan dukungan moral dari para pemimpin daerah, PERPAT punya peluang besar untuk menjadi kekuatan transformatif di Batam—bukan hanya sebagai simbol kebanggaan lokal, tetapi sebagai motor penggerak perubahan yang nyata. (ora)