PLTS Tanjung Uma Jadi Bukti Potensi Energi Terbarukan di Batam

PLTS Tanjung Uma Jadi Bukti Potensi Energi Terbarukan di Batam
Salah seorang pekerja PLTS Tanjung Uma sedang memberishkan panel (idnsumut)

BATAM – Di Kampung Tua Tanjung Uma, Kota Batam, ribuan panel surya terbentang di area seluas 1 hektare, menciptakan pemandangan hijau yang berpadu dengan pemukiman warga sekitar.

Panel surya ini diproyeksikan menghasilkan energi listrik terbarukan sebesar 1 MWp (Megawatt peak), memanfaatkan sinar matahari untuk disalurkan sebagai tenaga listrik ke berbagai pengguna di Batam.

Ridho Febriananda, petugas PLN Batam yang bertugas di lokasi, menjelaskan bahwa perawatan panel rutin dilakukan untuk menjaga performanya.

“Pembersihan dilakukan setiap tiga bulan sekali. Setiap hari kami memastikan rumput liar tidak mengganggu kinerja panel,” ujar Ridho dikutip tempo, Sabtu (9/11/2024).

BACA JUGA:  Soal Ekspor Pasir Laut, Plt Gubernur Marlin Agustina Rudi: Kita Ikut Aturan Kebijakan Pusat

Dari catatan harian, PLTS Tanjung Uma mampu menghasilkan sekitar 4.500 kWh pada hari cerah. Namun produksi listrik berkurang pada saat hujan.

Sekretaris Perusahaan PLN Batam, Zulhamdi, menyampaikan bahwa PLTS Tanjung Uma merupakan salah satu langkah PLN Batam dalam mencapai target 25% pembauran energi terbarukan di Batam.

“Selain Tanjung Uma, kami juga telah membangun PLTS di kawasan industri dengan kapasitas total 16,4 MWp. Bekerja sama dengan 11 perusahaan di Batam,” kata Zulhamdi.

Selain meningkatkan kapasitas di Batam, PLN Batam ditugaskan sebagai holding pembangunan energi terbarukan oleh PLN Pusat. Salah satu proyek besar yang dikelola adalah PLTS Aruna Purwakarta berkapasitas 100 MWp. Ini merupakan PLTS ground mounted terbesar di Indonesia.

BACA JUGA:  Penyesuaian Tarif Listrik PT PLN Batam: Kenaikan 6-9% Berlaku Mulai 1 Juli 2024

Untuk mendukung industri Batam agar dapat memenuhi standar ekspor energi hijau, PLN Batam juga menawarkan program Renewable Energy Certificate (REC).

“Sertifikat ini penting untuk perusahaan yang berorientasi ekspor ke pasar Eropa,” ungkap Zulhamdi.
Dengan berbagai inisiatif ini, Batam siap menjadi salah satu pusat energi terbarukan di wilayah perbatasan tiga negara: Indonesia, Singapura, dan Malaysia. (ris)