BATAM – Libur Lebaran yang biasanya menjadi momen panen bagi pelaku usaha jasa transportasi wisata di Batam, tahun ini justru diwarnai keluhan. Penurunan permintaan hingga 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya dirasakan para pelaku usaha, salah satunya My Bus Batam.
Founder My Bus Batam, Ismail, mengungkapkan bahwa penurunan ini dipicu oleh meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi oleh masyarakat selama libur Lebaran 2025.
“Kalau dibandingkan tahun lalu, ada penurunan sekitar 20 persen. Sekarang orang lebih banyak pakai kendaraan pribadi, baik motor maupun mobil. Mereka merasa lebih fleksibel dan nyaman,” ujarnya kepada RRI, Kamis (3/4/2025).
Ismail menambahkan, perbaikan infrastruktur jalan di Batam turut mendukung tren ini, membuat masyarakat semakin nyaman bepergian dengan kendaraan sendiri. Selain itu, pertumbuhan kepemilikan kendaraan pribadi dari tahun ke tahun memperburuk kondisi usaha transportasi wisata umum.
Namun demikian, pihaknya tidak tinggal diam menghadapi kondisi ini. Ismail menyebut berbagai langkah inovasi sedang digagas untuk menarik kembali minat masyarakat.
“Walau ada penurunan pengguna moda jasa transportasi umum, kami terus melakukan inovasi dan peningkatan pelayanan. Mungkin dengan membuat paket wisata terintegrasi atau bekerja sama dengan pengelola destinasi wisata agar lebih menarik bagi masyarakat,” jelasnya.
Di sisi lain, menurut Ismail, jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang menggunakan jasa transportasi umum terpantau stabil selama periode Lebaran. Hal ini menjadi sedikit angin segar di tengah penurunan pada segmen wisatawan domestik.
“Tantangan ini justru menjadi peluang untuk berbenah dan menghadirkan layanan yang lebih kompetitif,” tambahnya optimis.
Para pelaku usaha jasa transportasi wisata kini dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan pola perjalanan masyarakat. Inovasi dan kualitas layanan menjadi kunci untuk tetap bersaing dalam industri yang dinamis, terutama di momen libur panjang seperti Lebaran. (r)