BATAM – Untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Batam, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) akan membangun stasiun pompa banjir senilai Rp 20 miliar. Pengadaan stasiun ini telah diajukan ke DPRD Kota Batam melalui APBD 2025.
“Stasiun pompa banjir akan dibangun di muara-muara sungai untuk membuang air langsung ke laut,” ujar Kepala DBMSDA Kota Batam, Suhar, Senin (14/10/2024).
Suhar menjelaskan bahwa pengadaan stasiun pompa ini akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan dilakukan di wilayah Jodoh, dengan tujuan menangani banjir di area Jodoh hingga Nagoya.
“Lokasi yang dipilih adalah Pasar Induk Jodoh,” katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa wilayah Jodoh membutuhkan tiga stasiun pompa banjir, sementara wilayah Baloi memerlukan satu stasiun. Meskipun saat ini baru akan dibangun satu stasiun pompa, alat ini sudah dilengkapi dengan kolam olahan, pintu air, mesin pompa, dan konstruksi sipilnya.
“Pengadaannya memang baru satu stasiun, tapi ini sudah dapat mengurangi banjir di area sekitar Martabak Har,” tambah Suhar.
Suhar mengungkapkan bahwa stasiun pompa banjir sangat dibutuhkan terutama saat menghadapi hujan deras di Kota Batam. Selama ini penanganan banjir hanya mengandalkan aliran air alami.
Air mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah, namun ketika curah hujan tinggi, aliran tersebut tidak cukup cepat untuk mencegah banjir.
“Jalan sudah dilebarkan dan drainase sudah dioptimalkan. Tidak mungkin dilebarkan lagi. Jadi kita butuh solusi untuk mempercepat aliran air ke laut,” jelasnya.
Sementara itu, untuk penanganan banjir jangka pendek, DBMSDA hanya mampu melakukan normalisasi saluran drainase. Mereka juga telah menyiapkan beberapa unit alat berat yang siap diturunkan untuk penanganan darurat banjir di lokasi yang terkena dampak. (r)
