Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo: Batam Siapkan Stok Ikan hingga Februari 2025

Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo: Batam Siapkan Stok Ikan hingga Februari 2025
Batam siapkan stok ikan hingga Februari untuk program makan bergizi Presiden Prabowo (ilustrasi)

BATAM – Program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto akan memanfaatkan stok ikan di Batam sebagai sumber utama protein.

Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Batam, Yudi Admajianto, memastikan bahwa stok ikan di Batam mencukupi untuk mendukung program ini hingga Februari 2025.

“Kami sudah mengecek persediaan ikan, dan stoknya masih aman hingga Februari 2025,” ujar Yudi di Batam, Jumat (29/11/2024).

Peluang Baru bagi UMKM dan Pelatihan Fillet Ikan

Salah satu permintaan dari program ini adalah penyediaan ikan dalam bentuk fillet, sehingga bisa langsung dimasak tanpa pengolahan tambahan.

“Ini peluang baru bagi pelaku usaha dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), khususnya kaum ibu-ibu yang dapat berkontribusi dalam memasok protein ikan,” tambah Yudi.

Diskan Batam juga berencana membuka pelatihan sertifikasi fillet ikan untuk pelaku usaha di sektor pengolahan dan pemasaran ikan.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelaku usaha lokal dan mendukung program makan bergizi gratis.

Dukungan untuk Program Gemarikan

Program makan bergizi gratis ini sejalan dengan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), yang bertujuan mempromosikan konsumsi ikan serta meningkatkan produksi dan distribusinya di Batam.

Berdasarkan data Diskan Batam, kebutuhan ikan di Batam mencapai 400 ton per bulan. Konsumsi ikan laut mendominasi, seperti ikan selar, gembung, dan benggol, dengan angka konsumsi mencapai 10-15 ton per hari. Sementara itu, ikan air tawar seperti lele dan nila dikonsumsi sebanyak 3-5 ton per hari.

Anggaran Besar untuk Makan Bergizi Gratis

Program makan bergizi gratis untuk pelajar di Batam ini memanfaatkan anggaran sebesar Rp65 miliar yang diambil dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Batam, dengan dukungan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Dana Alokasi Umum (DAU) jika terdapat kekurangan.

Program ini akan menyasar pelajar di tingkat PAUD, SD, dan SMP. Secara keseluruhan, kebutuhan makan siang gratis untuk wilayah Kepulauan Riau (Kepri) mencapai Rp650 miliar. Masing-masing daerah diwajibkan menyediakan dana pendamping sebesar 10%.

Langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung kesehatan pelajar, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku usaha di Batam.

“Program ini akan memperkuat kesejahteraan masyarakat melalui promosi konsumsi ikan dan kontribusi UMKM,” pungkas Yudi. (d)

Exit mobile version